DIRIKU YANG SEDANG DAN AKAN
MEMBANGUN
TENTANG TEORI LEARNING TRAJECTORY
Guru
memiliki peran yang sangat besar dalam mencetak generasi penerus bangsa. Guru
hendaknya selalu berusaha melakukan proses pembelajaran dengan sebaik mungkin.
Pembelajaran yang dilakukan harus selalu memiliki dasar. Dasar itu bisa diambil
dan dipelajari melalui teori-teori yang telah ada. Kita bisa mengembangkan
teori tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada di sekitar kita. Kegiatan
inilah yang dikenal dengan nama Learning Tajectory. Learning trajectory
memiliki empat bentuk, yaitu: material, formal, normatif, dan spiritual. Keempat
bentuk tadi memiliki macam sendiri-sendiri. Berikut ini penjabaran dari setiap
bentuk, yaitu:
1. Material
Bentuk
material terdiri konteks dan konten. Konteks mulai dari fisik yang disebut
dengan artefak, lingkungan, atau budaya. Dalam matematika misalnya
etnomathematic (matematika berbasis budaya). Yang lain perangkat pembelajaran
yang lain.
2. Formal
Bentuk
formal ini adalah sebagai pedoman resmi yang menjadi acuan kita secara langsung
ataupun tidak langsung dalam menyusun suatu komponen pembelajaran. Bentuk dari dokumen
resmi, mulai dari UUD 45, Ketetapan MPR, UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden, dan Peraturan menteri. Bentuk formal yang langsung berhubungan dengan
pembelajaran seperti kurikulum, silabus, RPP, LKS, dll.
3. Normatif
Bentuk
normatif ini contohnya buku, makalah ilmiah, penelitian, jurnal, sampai
filsafat. Filsafat ada 3, yakni hakekat, metode, dan etik dan estetika. Hakekat
sendiri ada 2, yakni wadah dan isi. Tiada
wadah tanpa isi dan begitu pula sebaliknya.
4. Spiritual
Spiritual
harus tetap berada pada posisi atas dimana spiritual merupakan unsure yang
langsung berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Spiritual akan mampu menuntun
kita menuju jalan yang terang. Spiritual disini tempat yang menjadi mulai dari
syariatnya menuju hakekat sampai pada makrifat.
Jadi
kita sebagai guru hendaknya mampu mengetahuai cara berfikir pada diri siswa.
Karakteristik pada diri setiap siswa harus kita pahami supaya kita mampu
memberikan apa yang seharusnya siswa dapatkan. Siswa sebagai warga negara
memiliki hak yang harus dipenuhi. Hak-hak yang dimiliki oleh siswa antara lain
mendapatkan hak pendidikan, kesejahteraan, kecerdasan, berpendapat, mendapatkan
kebahagiaan, dst. Siswa harus mampu kita
eksplor supaya mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dan bisa memahami
kedudukannya.
Di
Indonesia muncul 3 macam filosofi,
yakni:
1. Ing
ngarso sung tulodho
Seorang
pemimpin hendaknya mampu memberikan contoh bagi orang orang disekitarnya.
2. Ing
madyo mangun karso
Seorang
pemimpin hendaknya mampu membangun semangat bagi orang lain.
3. Tut
wuri handayani
Seorang
pemimpin hendaknya dari belakang mampu mendorong semangat dan moral bagi
orang-orang di sekitarnya.
Aplikasi
dari filusuf di atas bagi kita sebagai guru yakni hendaknya kita mampu
memberikan contoh yang baik kepada siswa kita karena bagaimanapun juga guru
merupakan salah satu model bagi siswa kita. Hendaknya kita selalu menjaga sikap
dan tingkah laku kita. Selain itu seorang guru hendaknya berusaha melakukan
inovasi dalam pembelajarannya sehingga siswa akan semangat dalam mengikuti
pembelajaran maupun semangat dalam mengambangkan ilmu yang dipelajarinya.
Selanjutnya sebagai guru hendaknya kita mampu mendorong semangat siswa dalam
belajar maupun dalam mengembangkan moralnya.
Perangkat
material ini digali kemudian dalam bentuk filsafat, paradigma, dan teori.
Konten materialnya atau fenomenanya atau data atau pengalamannya. Antara teori
dan praktik kemudian diolah. Praktik ada dua, yakni langsung dan tak langsung.
Bentuk tak langsung contohnya simulasi dalam bentuk video PBM. Paradigmanya diambil
dari membaca referensi dan menghubungkannya.
Setelah
diinteraksikan teori dan praktik maka diperoleh bangunan hermenetika learning
trajectory oleh dirimu masing-masing dalam kebersamaannya. Sebenar-benarnya
dirimu adalah identitasnya di dalam kelompokmu. Hidup ini adalah aku di dalam
lingkunganku. Hidup tidak boleh antisosial. Yang berhermenitikan meliputi semua
sifatku.
Setiap
titik mengandung 3 unsur, begitu juga 3
unsur tadi setiap unsur harus mengandung 3 titik. pertama rutin. Rutin itu
kodrat. Sesuai dengan nasibnya tetapi belum ada ikhtiar dan ilmunya. Sadar
terhadap ruang dan waktu. Ilmu yang diperoleh untuk membangun hidupkan.
Sebenar-benar
hidup adalah membangun teori. Kita sebagai guru mempelajari-teori dan tanpa
kita sadari kita sedang membangun teori. Peran guru seperti saya sendiri adalah
memfasilitasi siswa saya supaya mereka mampu membangun. Maka dari sini nanti
akan lahir hermenitika Learning Trajectory.
Isi
berupa kategori dan wadah berupa sintaks. Inilah yang disebut dengan
pengetahuan. Kategori itu artinya beda antara satu dengan yang lain. Sedangkan
sintaks berhierarki. Maka melalui video team teaching dalam pembelajaran Pak
Marsigit berusaha mengetahui bagaimana
siswa berfikir dan mengerjakan matematika.
Penelitian
merupakan salah satu bentuk kegiatan ilmiah yang mampu mengetahui kualitas
pembelajaran yang kita lakukan. Selain itu dengan penelitian kita juga mampu
menyelesaikan suatu permasalahan yang kita hadapi di kelas kita. Penelitian itu
dilakukan guna mengetahui bagaimana siswa belajar. Pengambilan data dilakukan
dengan digali penelitian PBM masing-masing di sekolah kita. Kita bisa membangun
teorinya karena dari atas ini tuntunannya. Kita bisa melihat kemampuan siswa
lewat mempelajari teori para tokoh psikology dan kependidikan. Karena saat kita
membaca dan mempelajari teori tokoh-tokoh tersebut adalah yang disebut Learning
Trajectory.
Sebenar-benar
orang memukul rata pembelajaran pada
setiap jenjang maka itulah orang-orang yang tidak memiliki sopan santun. Hanya
guru yang peduli terhadap setiap jenjang. Sebelum menjadi guru atau bahkan saat
kita mengembangkan ilmu yang telah kita miliki (melanjutkan kuliah) kita
mendapatkan pembelajaran tentang perbedaan pembelajaran dalam setiap
jenjang.Hendaknya kita mampu menyesuaikannya sehingga siswa mampu berkembang
sebagaimana mestinya dan sesuai dengan perkembangannya.
Good. Selamat berjuang.
BalasHapusTerimakasih Prof atas motivasi dan inspirasinya...
BalasHapus